KONTRASEPSI DARURAT (EMERGENCY CONTRACEPTION)

KONTRASEPSI DARURAT (EMERGENCY CONTRACEPTION)


A.    Pengertian
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dipakai setelah senggama oleh wanita yang tidak hamil untuk mencegah kehamilanyang tidak diinginkan.
B.     Cara kerja kontrasepsi
Merubah endometrium (menghambat pematangan) dari hasil biopsy, menunjukkan vakuola basal yang biasanya tidak ditemukan setelah hari keempat pada fase sekresi.
C.    Indikasi kontrasepsi darurat
Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti:
1.      Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya
2.      Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat
3.      Kegagalan senggama, terputus misalnya ejakulasi di vagina atau pada genetalia eksterna
4.      Salah hitung masa subur
5.      Lupa minum pil KB
6.      Tidak menggunakan kontrasepsi

D.    Kontrasepsi indikasi kontrasepsi darurat
Hamil atau diduga hamil
E.     Kelebihan kontrasepsi darurat
1.      Tidak  menyebabkan keguguran
2.      Dapat mencegah kehamilan tidak diinginkan
3.      Mencegah aborsi
4.      Tidak menimbulkan cacat bawaan bila diketahui ibu hamil
5.      Efektif bekerja dengan cepat, mudah relative murah untuk pemakaian jangka pendek
F.     Kekurangan kontrasepsi darurat
1.      Tidak dapat dipakai secara permanent
2.      Harus dengan resep dokter
3.      Tidak semua apotek tersedia
4.      Tidak efektif setelah 3 x 24 jam
G.    Konseling kontrasepsi darurat
1.      Dalam 3 minggu belum haid segera tes hamil
2.      Ada efek, mual, muntah, pusing, lesu, spoting bila berlebihan dan sangat mengganggu segera periksa
3.      Bisa minum obat anti muntah sebelum penangannya
4.      Tidak untuk digunakan berulang-ulang
5.      Jika dimuntahkan segera minum pil pengganti

H.    Macam-macam metode kontrasepsi darurat
1.      Alat kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD
a.       Pemasangan alat kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD
Dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam waktu lima hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.      Mekanisme kerja
Mekanisme kerja sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah transportasi tubal dan Rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi.
c.       Kemanjuran
Pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat menurunkan risiko kehamilan sampai lebih dari 99%.
d.      Efek samping
Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak diperut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran Rahim.



2.      Pil khusus pencegah kehamilan PKPK
a.       Pengertian
Metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.      Cara kerja
Pil khusus pencegah kehamilan bekerja dengan cara mencegah atau menunda ovulasi, mencegah pembuahan, atau mencegah penempelan hasil pembuahan kedalam dinding Rahim. Pil khusus pencegah kehamilan tidak akan efektif jika penempelan hasil pembuahan telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi jika kehamilan telah terjadi.
c.       Jenis-jenis PKPK dan cara pemakaiannya
Ada 2 jenis PKPK yaitu:
1). Pil KB biasa yang berisi kombinasi antara estrogen (ethynilestradiol) dan progestin (levonorgestrel). Regimen ini dikenal sebagai “ Metode Yuzpe”
a)      Untuk pil dosis tinggi yang berisi ethynilestradiol 50 mg dan levonorgestrel 250 mg dua buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan 2 buah pil 12 jam kemudian.
b)      Untuk pil yang berisi ethynilestradiol 30 mg dan levonorgastrel 150 mg, 4 buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan diikuti 4 pil 12 jam kemudian  
2). Pil yang berisi progestin saja
Untuk pil yang berisi levonorgestrel 750 mg : satu pil diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 1 pil 12 jam kemudian.
d.      Kemanjuran
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kemanjuran PKPK :
1)      Jarak antara waktu minum dosis yang pertama dengan terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
2)      Semakin awal PKPK diminum semakin tinggi kemanjurannya. Semakin dekat waktu antara hubungan seksual tanpa perlindungan dengan saat terjadinya ovulasi, semakin kecil kemanjuran dari PKPK.

e.       Efek samping dan cara penanganannya
1)      Mual
Cara penanganan : pil diminum bersama dengan makan atau pada saat akan tidur dapat mengurangi mual. Pemakaian obat anti muntah sebelumnya juga akan menurunkan mual. Pemakaian anti mual setelah rasa mual mulai muncul tidak akan efektif.
2)      Muntah
Cara penangannya : jika klien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil ini, klien harus minum pil lagi. Tapi klien tidak boleh minum pil lebih dari dosis yang dianjurkan, karena kelebihan dosis ini tidak akan membuat metode ini lebih efektif malah bia meningkatkan rasa mual. Pada kasus muntah berat, pengulangan pemberian dosis mungkin dapat diberikan lewat vagina.
3)      Perdarahan pervaginam yang tidak teratur : beberapa perempuan mungkin mengalami spotting setelah minum pil ini. Kebanyakan akan mendapatkan menstruasi berikiunya tepat waktu atau sedikit lebih cepat.
Cara penanganan : jika menstruasi terlambat sampai 1 ninggu, perlu dilakukan tes kehamilan.
4)      Efek samping lain dari PKPK : payudarra terasa keras, sakit kepala, pusing dan lemah.
Cara penanganan : aspirin atau obat penghilang rasa sakit yang dapat diperoleh tanpa resep dapat dipakai untuk menghilangkan rasa tidak enak tersebut.
f.       Beberapa persepsi yang salah tentang PKPK
1)      Pil ini dianggap sama dengan pil aborsi
2)      Bahwa penyebarluasaanya akan mendorong perilaku tidak bertanggung jawab dan aktivitas seksual pada remaja
3)      Bahwa laki-laki akan menolak menggunakan kondom dan bahwa perempuan akan menggunakan pil ini sebagai metode rutin atau akan menggunakannya berlebihan.




PERAWATAN MASKER LIDAH BUAYA

PERAWATAN MASKER LIDAH BUAYA


Selain sebagai tanaman hias, lidah buaya juga memiliki manfaat sebaga tanaman obat yang mampu mengatasi berbagai penyakit, diantaranya kencing manis,sembelit dan wasir.
Ketika memotong daun lidah buaya, anda akan menemukan getah cair berwarna kuning dengan rasa pahit yang disebut eksudat. Pada bagian ini terkandung sejumlah zat yaitu 8-dihidrixianthraquinone (aloe emoedin)dan glikosida (aloins) yang bermanfaat untuk kulit. Jika diaplikasikan langsung sebagai masker wajah, eksudat memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut:
11. Pembersih wajah
22. Mencerahkan kulit
33. Mengatasi jerawat
44. Mengatasi kulit berminyak
55. Melawan rambut rontok
66. Conditioner alami
77. Mencegah kebotakan
88. Pelembab alami
99. Mengatasi ketombe

110. Mengatasi bibir kering dan pecah-pecah

METODE KONTRASEPSI MANTAP (MOP & MOW)



METODE KONTRASEPSI MANTAP (MOP & MOW)



               A.  Metode Kontrasepsi Mantap Operatif Pada Pria

1.     Pengertian

Medis operatif pria (MOP) adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.



2.     Dasar

Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa didalam semen/ejakulat (tidak ada penghantaran spermatozoa dari testis kepenis.

3.     Syarat

a.     Syarat sukarela
Calon peserta dianggap dapat menerima kontap secara sukarela jika dalam konseling telah dibicarakan:
-         Bahwa disamping kontap masih ada pelbagai cara KB lainnya
-         Bahwa cara kontap melalui pembedahan, dan karenanya selalu ada resiko
-         Bahwa cara kontap apabila berhasil tidak akan memberikan keturunan
-         Calon peserta diberi kesempatan berfikir dan mempertimbangkkan kembali keputusannya, tetapi tetap memutuskan untuk memilih kontap.

b.     Syarat bahagia
-         Perkawinan sah dan harmonis
-         Memiliki anak hidup sekurang-kurangnya dua orang dengan umur anak terkecil diatas dua tahun. Keadaan fisik dan mental anak tersebut sehat
-         Mendapat persetujuan istri
-         Umur istri tidak kurang dari 25 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
-         Umur calon tidak kurang dari 30 tahun ( tidak mutlak)

c.      Syarat sehat
Syarat kesehatan dilakukan melalui pemeriksaan pra-bedah oleh dokter.

4.     Efektifitas

Angka keberhasilan amat tinggi (99%), angka kegagalan 0-22%, umumnya ˂1 %

5.     Kontra indikasi

a.     Infeksi kulit local, misalnya scabies
b.     Infeksi traktus genitalia
c.      Kelainan skrotum dan sekitarnya
d.     Penyakit sistemik
e.     Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil

6.     Keuntungan

a. Efektif, kemungkinan gagal tidak ada karena dapat dicheck kepastian dilaboratorium.
b.    Aman, morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas
c. Cepat, hanya memerlukan 5-10 menit dan pasien tidak perlu dirawat di RS
d. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi local saja
e.   Tidak mengganggu hubungan seksual selanjutnya
f.     Biaya rendah
g.   Secara kultural, sangat dianjurkan dinegara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan para medis wanita.

7.     Kerugian

a.     Harus dengan tindakan operatif
b.     Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi
c.      Tidak seperti sterilisasi wanita yang berlangsung menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulan sampai sel mani menjadi negative.
d.     Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi (reversibilitas tidak dijamin)
e.      Pada orang-orang yang mempunyai problem-problem psikologis yang mempengaruhi seks, dapat menjadikan keadaan semakin parah.

8.     Jenis tindakan vasektomi

a.     Vasektomi konvensional
b.     Vasektomi tanpa pisau

9.     Efek samping

1)    Ecchymosis
2)    Pembengkakan
3)    Rasa sakit/ rasa tidak enak

               B. Metode Kontrasepsi Mantap Pada Wanita

1.     Pengertian

Kontrasepsi mantap pada wanita adalah setiap tindakanpada kedua saluran telur yang mengakibatkan orang atua pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi atau sterilisasi.




2.     Persyaratan peserta kontap:

a.     Syarat sukarela
Calon peserta secara sukarela, tetap memilih kontap setelah diberi konseling mengenai jenis-jenis kontresepsi, efek samping, keefektifan, serta telah diberikan waktu untuk berfikir lagi.
b.     Syarat bahagia
Yang meliputi terikat dalam perkawinan yang sh dan harmonis, memiliki sekurang-kurangnya 2 anak yang hidup dan sehat baik fisik maupun mental, dan umur istri sekitar 25 tahun (kematangan kepribadian).

c.      Syarat sehat
Syarat kesehatan perlu dilakukan pemeriksaan

3.     Indikasi

a.     Wanita pada usia ˃26 tahun
b.     Wanita dengan paritas ˃2
c.      Wanita yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang dikehendaki
d.     Wanita yang pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kseshan yang serius
e.      Wanita pasca persalinan
f.       Wanita pascakeguguran
g.     Wanita yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.

4.     Kontraindikasi

a.     Wanita yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
b.     Wanita dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c.      Wanita dengan infeksi sistemik atau pelvik yang akut
d.     Wanita yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
e.      Wanita yang kurang pasti mengenai keinginan fertilitas dimasa depan
f.       Wanita yang belum memberikan persetujuan tertulis.

5.     Macam-macam kontap

a.     Penyinaran
Merupakan tindakan penutupan yang dilakukan pada kedua tuba faloppi wanita yang mengakibatkan yang bersangkutan tidal hamil atau tidak menyebabkankehamilan lagi.
Keuntungan: kerusakan tuba faloppi terbatas, morbidits rendah, dapat dikerjakan dengan laparoskopi, hiteroskopi.
Kerugian: memerlukan alat-alat yang mahal, memerlukan llatihan khusus, belum tentukan standarlisasi prosedur ini, potensi reversible belum diketahui.
b.     Operatif
Dapat dilakukan dengan cara:
1.     Abdominal
a)     Laparatomi
b)    Mini-laparatomi
c)     Laparoskopi
2.     Vaginal
a)     Kolpotomi
b)    Kuldoskopi
3.     Transcervikal
a)     Histeroskopi
b)    Tanpa melihat langsung
c)     Penyumbatan tuba secara mekanis
d)    Penyumbatan tuba secara kimiawi

6.     Efek samping MOW

a.     Perubahan-perubahan hormone
b.     Pola haid
c.      Problem psikologis


Photo Gallery